Sunday, November 4, 2012

Tips niche blog


1. Menentukan topik

Yang membedakan niche blog dengan jenis blog yang lain adalah fokus-nya dalam membahas satu lingkup topik tertentu saja. Sekarang, pertanyaannya adalah: Topik apa yang sebaiknya anda angkat?
Setidaknya, ada dua cara untuk menentukan topik apa yang dapat anda angkat untuk niche blog anda:
  1. Apa yang menjadi minat & passion anda. Apa yang anda minati? Apa yang menjadi hobi anda? Apa yang rasanya jika anda bicarakan anda merasa bersemangat dan tidak habis-habis? Hal apa yang jika anda lakukan atau bicarakan, bisa membuat anda lupa makan dan tidur saking antusiasnya? Bisa jadi fashion, desain, manajemen, marketing, toys, manga, wordpress, pengembangan diri, anime, film layar lebar, it could be anything. Anda bisa membuat blog yang khusus membahas mengenai passion anda tersebut.
  2. Apa yang tengah anda jalani dan lakukan sehari-hari. Misalkan anda sedang meniti karir sebagai desainer, anda bisa membuat niche blog tentang desain. Misalkan anda seorang koki, anda bisa membuat niche blog tentang masak memasak. Misalkan anda freelancer, anda bisa membuat niche blog mengenai freelancing, dan seterusnya.
Tips tambahan dalam memilih topik:
  1. Pilih topik yang benar-benar anda sukai. Tidak ada yang membayar anda untuk ngeblog di awal anda mulai ngeblog (kecuali anda adalah seorangpaid blogger atau sudah di-endorse). Jika anda menulis sesuatu yang tidak benar-benar merupakan dunia anda, anda tidak akan kuat menjalaninya. Blog anda akan terbengkalai.
  2. Lebih spesifik lebih baik. Daripada topik marketing, topik online marketing lebih baik. Daripada topik mobil, topik mobil bmw akan lebih baik. Mengapa? Karena audiens yang akan anda ‘tangkap’ akan menjadi lebih spesifik.

2. Menentukan nama domain

Sudah bukan rahasia lagi bahwa di ranah online, nama domain merupakan identitas anda. Nama entitas anda sebaiknya sama dengan nama domain anda.
Bagi saya pribadi, menentukan nama domain merupakan pekerjaan yang sangat tricky karena dibatasi oleh ketersediaan nama domain dan unsur‘catchy’ dari nama domain itu sendiri. Lalu bagaimana cara menentukan nama domain untuk niche blog? Setidaknya ada tiga cara dalam menentukan niche blog:
  1. Nama blog tidak perlu memiliki makna yang terkait secara langsung dengan topik yang dibahas. Yang penting catchy: mudah diingat, potensi salah ketik-nya kecil dan enakeun. Contoh: TemanMacet.com .
  2. Nama blog disusun dari dua kata yang digabungkan. Lebih baik jika satu kata-nya mengandung kata kunci dari topik yang di bahas di blog tersebut. Contoh: RuangFreelance.com. Ruang + Freelance.
  3. Nama blog berupa satu kata yang diberi awalan (prefiks) atau akhiran (sufiks). Contoh: Bloggingly.com. Blogging + Ly.
  4. Nama blog disusun dari nama founder dari blog-nya. Contoh: NavinoT.com. (Ivan dan Toni dibalik).

3. Mencari partner

Di waktu awal saya menjalankan bloggingly, saya menjalaninya seorang diri. Bisa jalan sih, namun cukup berat juga. Akan lebih nyaman jika anda menjalankan niche blog dengan partner.
Pertanyaannya: tidak semua orang cocok untuk menjadi partner anda, orang seperti apa yang cocok untuk menjadi partner anda dalam membangun niche blog anda?
  1. First of all: Yang kooperatif!
  2. Yang sepaham dengan anda
  3. Yang memiliki passion kepada apa yang anda bahas di niche blog anda
  4. Yang kualitasnya sama atau lebih daripada anda
  5. Sebaiknya, partner anda memiliki kemampuan spesifik berbeda dengan anda, agar saling melengkapi
Jika anda belum menemukan partner yang memenuhi kualifikasi diatas, sebaiknya jalan saja sendiri dulu. Seiring dengan berjalannya waktu, barulah anda ‘lirik kanan-kiri’.
Semoga bermanfaat

0 komentar:

Template by:

Free Blog Templates