Bernafas, mungkin sudah dianggap biasa dan tak lagi menarik dibahas
oleh sebagian orang. Pasalnya, sejak bangun tidur sampai terlelap,
manusia tak lepas dari kegiatan mengambil udara di alam bebas ini.
Namun, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana nikmat Allah ini
sebenarnya bernilai miliaran rupiah? Tak perlu menghitung kegiatan
bernafas secara keseluruhan yang melibatkan berbagai organ tubuh, cukup
kiranya menjumlah rupiah dari setiap udara yang dihirup.
Sekali bernafas, umumnya manusia memerlukan 0,5 liter udara. Bila
perorang bernafas 20 kali setiap menitnya, berarti udara yang dibutuhkan
sebanyak 10 liter. Dalam sehari, setiap orang memerlukan 14.400 liter
udara.
Lalu, berapa nilai tersebut bila dirupiahkan? Sebagaimana diketahui,
udara yang dihirup manusia terdiri dari beragam gas semisal oksigen dan
nitrogen. Keduanya, berturut-turut 20% dan 79% mengisi udara yang ada di
sekitar manusia. Bila perbandingan oksigen dan nitrogen dalam udara
yang manusia hirup sama, maka setiap kali bernafas manusia membutuhkan
oksigen sebanyak 100 ml dan 395 ml lainnya berupa nitrogen. Artinya,
dalam sehari manusia menghirup 2880 liter oksigen dan 11.376 liter
nitrogen.
Jika harga oksigen yang dijual saat ini adalah Rp 25.000 per liter
dan biaya nitrogen per liternya Rp 9.950 (harga nitrogen $ 2.75 per 2,83
liter, data nilai tukar dollar Bank Indonesia pada 9 November 2009),
maka setiap harinya manusia menghirup udara yang sekurang-kurangnya
setara dengan Rp 176.652.165. Dengan kata lain, bila manusia diminta
membayar sejumlah udara yang dihirup berarti setiap bulannya harus menyediakan uang sebesar 5,3 Miliar rupiah. Dalam setahun, manusia dapat
menghabiskan dana 63,6 Miliar.
Itu hanya jumlah uang yang diperlukan dalam setahun. Bila dihitung
seluruh kebutuhan seumur hidup, pastilah nilainya lebih mencengangkan
lagi. Sungguh, Allah maha pemurah atas segala karunia-Nya. Tak
terkecuali nikmat Allah dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan
bernafas setiap saatnya.
Udara yang melimpah ruah di alam adalah bukti kasih sayang Allah yang
luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Allah kepada manusia
dengan cuma-cuma. Tak sepeser pun dipungut dari manusia atas nikmat yang
amat penting tersebut. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah manusia
bersyukur kepada Sang Pencipta. Dia-lah Rabb yang mengurus kita di siang
dan di malam hari sebagaimana firman Allah,“katakanlah: ‘Siapakah yang
dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain (Allah) Yang
Maha Pemurah?’…”(QS Al Anbiyaa’ 21: 42).
Sumber: Milis Daarut Tuhiid
Sunday, December 2, 2012
Harga Sebuah Nafas
Diposkan oleh yunendra bangun mulya di 1:40 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment