Nikah merupakan
satu-satunya cara yang disetujui oleh agama apapun untuk melanjutkan keturunan.
Bila dahulu para pemuka agama memandang nikah sebagaiBaca ini dulu yaaaaa akad untuk menghalalkan
seorang laki-laki menggauli seorang perempuan, maka saat ini para tokoh
perempuan dan juga pemuka agama menyerukan makna nikah tidak hanya melulu
urusan seksual namun maknanya lebih mulia dari itu. Saat ini makna nikah lebih
pada janji ikatan antara laki-laki dan perempuan untuk hidup mrngarungi bahtera
rumah tangga berdua dengan berbagai macam konsekuensinya
Dalam pembahasan kali ini
akan dibahas mengenai nikah usia dini. Dalam pengertian nikah usia dini adalah
sesuatu akad nikah yang dilakukan oleh seseorang yang dalam dilihat dari segi
usia sudah berumur cukup namun juga tidak dianjurkan menginggat masih banyak
factor yang tidak mendukung
Dalam pemapparan makalah
ini akan dijelaskan mengenai apa itu factor penyebab dan juga dampaknya yang
akan dialami oleh seseorang yang melakukan nikah usia dini
Banyak
sekali penyebabnya yang dilakukan oleh seseorang melakukan nikah usia dini
diantaranya karena hamil duluan sebelum waktunya. Solusi yang dilakukan adalah
dengan menikah supaya aib tertutupi dan juga bias menghindari fitnah
Faktor
yang kedua nikah muda dilakukan karena adanya factor orang tua,terkadang orang
tua melakukannya karena terbawa mitos dan juga belum mengetahui betapa
pentingnya dan sakralnya pernikahan dan apalagi jika orang tyua tidak
mengetahui dampaknya bagi fisik dan psikis.
Banyak pasangan yang masih
berusia muda memutuskan menikah dengan pertimbangan menghindari perbuatan dosa.
Karena alasan tersebut akhirnya menikah di usia muda menjadi suatu fenomena
yang melanda kaum remaja saat ini. Kendati hal itu baik dilakukan, namun
ternyata ada pula nilai negatifnya jika tidak mempertimbangkan resiko awal dan
kedepannya.
Masalah umum yang sering terjadi pada pasangan muda adalah
merasa terkungkung atau terkekang. Tidak punya kebebasan dan kehilangan waktu
pribadi menjadi hal yang paling sering dikeluhkan pasangan muda. Tak perlu
selalu berdua kemanapun dan dimanapun.
Usahakan Anda dan pasangan tetap memiliki waktu pribadi
untuk berinteraksi dengan dunia luar. Asal Anda dan pasangan punya komitmen penuh
terhadap pernikahan, tak perlu membatasi pasangan untuk bermain dengan temannya
atau menghabiskan waktu pribadi untuk memanjakan diri.
Mungkin saat ini belum
nampak dirasakan permasalahannya, tetapi hal ini bisa menyebabkan permasalahan
jika tidak sejak dari awal dikomunikasikan. Tujuan hidup di usia muda (seperti
menyelesaikan kuliah, mendapatkan/menciptakan kerja, berpetualang dll) akan
berubah seiring dengan bertambahnya usia (misal si Istri hanya berencana punya
anak 2 sedang suami tidak membatasi, Si Istri masih ingin bekerja tetapi Suami
tidak memperbolehkannya dll). Pembicaraan di awal ini tentunya butuh
dibicarakan sejak awal agar tidak menyebabkan percekcokan berlebihan di masa
datang.
Di dalam kehidupan rumahtangga tak selamanya hubungan yang
dijalin berjalan adem ayem, pasti di dalamya ada riak-riak, ombak ataupunn
badai. Artinya akan ada waktu dimana harus memperjuangkan kebahagiaan di kedua
belah pihak. Apalagi ketika pasangan itu masih berusia muda penuh dengan
idealisme, egoisme dan tidak mau mengalah. Lalu bagaimana menghadapinya jika
riak sampai badai itu terjadi ?
Ketika masa-masa sulit itu tiba, kedua belah pihak harus
mau tetap bersama menyelesaikan masalah dengan penuh tanggungjawab dan bukan
lari dari masalah inilah yang dinamakan kedua belah pihak merupakan pasangan
yang belajar mengatasi masalah bersama, melewati sebuah konflik, dan ini akan
membuat lebih kuatnya hubungan kedua belah pihak.
Siapkan mental sejak awal, jangan pernah terlintas pikiran
bahwa bercerai adalah solusi. Jika pemikiran itu melintas rumahtangga anda akan
selalu diwarnai pertengkaran bahkan kekerasan untuk mencapai tujuan akhir
perceraian. Pernikahan itu adalah perjalanan, ada kalanya senang dan ada
kalanya kesusahan datang. Jada komitmen ketika anda telah memutuskan untuk
menikah muda, jangan mudah menyerah.
0 komentar:
Post a Comment