pada kesempatan ini saya Tidak Melihat dari sudut pandang agama
secara utuh, tetapi marilah dipahami dengan berpikir logis dan cermat
akan masalah ini.
Faktor agama (keyakinan) merupakan hal yang paling prinsip dalam
kehidupan seseorang. Agama dapat menjadi titik tolak seseorang dalam
memandang sesuatu hal. Agama dapat menjadi barometer seseorang dalam
memilih dan menentukan sesuatu. Dan Agama menjadikan orang mempunyai
penilainan berbeda dalam menjalani dan menempuh kehidupan ini.
Oleh karenanya adalah sangat riskan ketika seseorang bersatu dengan
nilai-nilai yang berbeda. Mereka akan banyak menemui kesulitan ketika
harus memutuskan persoalan yang sedikit banyak akan terkait dengan
persoalan agama. Karena pada dasarnya ketika kita membangun rumah tangga
ujuannya adalah bagaimana kita dapat menciptakan rumah tangga yang
harmonis dengan kesamaan keinginan dan kehendak yang ingin dicapai.
Adapun bila kita beralasan ada orang lain yang berbeda agama namun ia
dapat membangun rumah tangganya dengan baik, hal itu tidak dapat
menjadi dalil yang kuat untuk kita menirunya, mengapa? Karena di
dalamnya pastilah ada hal-hal yang prinsipil pula yang harus
dikorbankan. Misalnya tentang anak. Anak merupakan amanah Allah bagi
orang tuanya untuk dididik dan diarahkan menjadi hamba Allah yang
sholeh. Bagaimana jadinya ternyata anak ‘dipaksa’ untuk memilih agama
lain mengikuti salah satu agama orang tuanya. Amanah yang besar
diberikan Allah ternyata dikhianati demi sebuah kecantikan seseorang.
Cobalah Anda memikirkan manfaat dan hal positif lainnya hubungan
pacaran Anda selama ini, apakah hanya kesenangan belaka yang diraih atau
cinta semu yang didapat? Cinta semu, Bukankah cinta itu membutuhkan
pengorbanan? Jika memang ia benar-benar mencintai Anda dengan
sepenuhnya, beranikah ia untuk mengorbankan sesuatu yang paling berharga
dari dirinya dengan meninggalkan agama yang dianutnya demi keberadaan
Anda?
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment